Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores
AdeevaTravel - Kampung Bena adalah sebuah kampung peninggalan Megalthik yang jangan sampai Anda lewatkan jika berkunjung ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena tempat ini waktu seakan berhenti dimana kehidupan dari masa Zaman Batu masih dapat Anda nikmati dan resapi bersama keramah tamahan masyarakat Kampung Bena.
Kampung yang terletak di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepatnya berada di desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere atau sekitar 19 km sebelah selatan dari Bajawa memiliki kebudayaan yang sangat asri peninggalan zaman Megalithik.
Keberadaan Kampung Bena yang berada dibawah Gunung Irene merupakan ciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat para dewa. Menurut masyarakat Kampung Bena, Mereka meyakini keberadaan Yeta, Dewa yang bersinggasana di Gunung Irene yang melindungi kampung mereka.
Kampung yang berdiri memanjang dengan jumlah rumah sekitar 40 buah ini berbentuk melingkar saling mengelilingi dari utara hingga selatan. Pintu masuk kampung hanya dari arah utara saja, Karena dibagian selatan merupakan ujung tebing yang curam serta Puncak Gunung Irene.
Di tengah-tengah kampung, Anda akan melihat beberapa bangunan yang mereka sebut Bhaga dan Ngadhu. Bangunan Bhaga ini mirip dengan pondok kecil (tanpa penghuni). Sementara Ngadhu berupa bangunan bertiang tunggal, beratap serat ijuk hingga bentuknya mirip dengan pondok peneduh. Tiang Ngadhu ini biasanya berbahan kayu khusus dan keras karena berfungsi sebagai tiang gantungan hewan qurban ketika ada Upacara Adat.
Kampung ini sama sekali belum tersentuh kemajuan teknologi. Arsitektur bangunanya masih sangat sederhana yang hanya memiliki satu pintu gerbang untuk keluar dan masuk.
Menurut catatan, Kampung Bena telah ada sejak 1.200 tahun yang lalu. Hingga kini pola kehidupan serta budayanya tidak banyak yang berubah. Dimana masyarakat Kampung Bena masih memegang teguh adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Bangunan arsitektur Bena tidak hanya merupakan hunian semata. Namun memiliki fungsi dan makna yang mendalam yang mengandung kearifan lokal dan masih relevan diterapkan penduduknya hingga saat ini dalam pengelolaan lingkungan binaan yang ramah ramah lingkungan.
Nilai yang dapat diketahui bahwa masyarakat Bena tidak mengeksploitasi lingkungannya ialah lahan pemukiman yang dibiarkan sesuai kontur asli tanah mereka yang berbukit.
Bentuk Kampung Bena ini meyerupai perahu, karena menurut kepercayaan Megaltik perahu mempunyai kaitan dengan wahana bagi arwah yang menuju tempat tinggalnya. Namun nilai yang tercermin dari bentuk perahu adalah sifat kerjasama, gotong royong dan mengisyaratkan kerja keras yang dicontohkan oleh leluhur mereka dalam menaklukan alam sengan mengarungi lautan hingga sampai di Kampung Bena.
Walaupun daerah ini sangat terpencil dan hidup dengan sangat sederhana, Namun daerah ini sangat terkenal di kalangan wisatawan asing terutama wisatawan asal Italia dan Jerman. Mereka tertarik karena kebudayaan di Kampung Bena.
Selain kebudayaan yang masih menganut peninggalan Megalithik, Di Kabupaten Ngada, Flores juga masih terdapat air terjun ogi serta Taman Laut Nasional 17 Pulau Riung yang banyak terdapat Mawar Laut, Aneka Jenis Terumbu Karang, Pulau Pasir Putih, Kelelawar Bakau di Pulau Ontoloe, Mbou (Kadal raksasa yang merupakan Binatang Purbakala yang masih hidup secara alamiah dihabitatnya hingga sekarang).
Selain itu Anda juga dapat merasakan pemandian air panas alam Mergeruda, Danau Wawomudha yang air kawahnya berwarna merah, Wae Roa, Eko wisata Lekolodo serta Pantai pasir putih Waewaru.
Di Kabupaten Ngada ini Anda juga dapat menjelajahi objek wisata budaya yang memang sudah terkenal seperti yang kami ulas di atas Kampung Tradisional Bena, masih banyak lagi kampung-kampung tradisional peninggalan Megalithik di tempat ini seperti Kampung Tradisonal Bela, Kampung Tradisional Gurusina, Kampung Tua serta peninggalan Batu Megalithik di Wogo.
Nah bagi Anda pecinta alam dan budaya Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores ini sungguh saat yang pastinya tak akan terlupakan seumur hidup Anda. Karena Budaya Peninggalan Megalithikum tidak akan Anda dapatkan di tempat lainnya.
0 Response to "MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES"
Posting Komentar